Tuesday, May 1, 2012

Pemikiran Awal Mei

Another month has come, another happiness have just waited. Hello May and their (happiness) who following! *high five*

Kemarin minggu, 29 April 2012, aku ikut tes tahap 1 AFS Year Program 2013-2014. Bentuk tesnya tertulis, terbagi atas pengetahuan umum, bahasa inggris, dan menulis esay bahasa Indonesia. Bukan, aku bukan mau menceritakan the day of the test, aku hanya akan menceritakan bagiannya, bagian kecil. Topik esay-nya ada tiga dan aku pilih option terakhir tentang 3 langkah menurutku untuk jadi pemimpin masa depan. Dan di langkah ketiga-ku, aku sebutkan "Mencoba Mengerti".

Trying to understand. Rasanya simple aja, mencoba mengerti, ning yo angel

Hari ini aku berfikir banyak, coba deh kalo mau untuk setidaknya mencoba mengerti, pasti semuanya enak. Pemimpin yang baik itu yang bisa mengerti, walau tidak sepenuhnya mengerti. Setidaknya pemimpin yang baik itu berusaha mengerti, tapi bukan juga single fighter. Mengerti kapan dia harus ambil keputusan, beristirahat, ngalem bawahan, mengerti kapan saatnya dia butuh dipimpin dan saat dia harus memimpin. Ya gitu lah, mengerti. Kalau belum bisa pun, berusaha mengerti, mencoba.

Kalau dijabarin lagi (aku mikir ini sambil nyuci), ketika kita mencoba mengerti, kita juga sudah mencoba menjadi orang lain. Membuat pola pikir bukan milik sendiri, tapi milik orang lain. Mengubah sudut pandang lah bahasa mudahnya. Mengomplekskan pikiran, mengasah otak, berpikiran positif, nah lho! Malah jadi banyak untungnya buat diri sendiri ketika kita mencoba mengerti.

Mencoba mengerti bukan berarti mengalah. Mengerti itu... ya ber-positif thinking dengan keadaan yang ada. Mencari sudut pandang lain yang memungkinkan. Mengambil kesimpulan dengan probability yang ada. Ketika kesimpulan kita salah, ya sudah. Wong kita juga baru menocba untuk mengerti. Ketika kita salah, ya sudah. Kan kita memang tidak mengerti pada awalnya. Minta maaf lah kepada yang salah kita mengerti. Yang penting, ketika kita mencoba mengerti, berilah pengertian pada diri sendiri, bukan orang lain. Mencoba mengerti satu pihak bukan berarti pihak lain harus memiliki pengertian yang sama dengan kita.

Dan aku baru sadar, mengerti atau pun mencoba mengerti atau juga berusaha mengerti, tidak hanya dibutuhkan bagi seorang pemimpin masa depan yang baik. Semua orang, dari berbagai lini, juga butuh. Memberi pengertian kepada diri sendiri tentang kondisi. Tentang, mungkin, sudut pandang yang berbeda lah. Contoh? Semisal...
Di suatu kondisi, dimana teman menjadi menyebalkan tingkahnya, ada dua kemungkinan. Yang pertama, kita marah-marah soalnya dia nyebelin. Yang kedua, kita mencoba mengerti. Hei, kita temannya kan? Kita tahu dia bagaimana kan? Ketika kita ikut marah-marah karena keinginan kit atidak terpenuhi, semakin panjang dan rumitlah urusan. Kita juga jadi nyebelin. Tapi ya ketika kita mencoba mengerti dengan berpikiran positif seperti "oh, mungkin lagi kebanyakan pikiran tentang acara ini itu. Ya nggakpapa lah, toh aku juga kadang kayak gitu kalo lagi kebanyakan pikiran"
Ya gitu lah. Mencoba mengerti, berfikir dari dua sudut pandang ketika keadaan tidak mengenakkan. Jangan apa-apa hanya tentang diri sendiri.

Maaf kalau mungkin ini tidak pas dan ada yang salah :)

Bunga sedang mencoba mengerti, belajar mengerti.

p.s. : semua yang berlebihan nggak baik lho, kalau mengertinya berlebihan ya nggak baik, kalo kurang mengerti juga nggak baik. Ya Allah, ini merumit T-T

-bunga-

No comments:

Post a Comment