Entahlah, aku pikir ini semua terlampau cepat. Seperti saat tiba di traffic light. Setibanya di sana kau lihat masih 50 detik lamanya sang abang menyala. Pandanganmu jelajah tempat lain, pikiranmu pun sudah tak lagi dengan si warna merah tadi. Tapi ketika kau kembali lirik kubus digital yang memancarkan lampu itu, angka 16 tertera di sana. Bukan lagi puluhan. Hebat! Sangat cepat.
Sepertinya memang sudah mau Tuhan. Memberi sejuntai perasaan tak nyaman kepada hambanya yang lalai. Ingat Dia apabila butuh saja. Aih, menyedihkan sekali hambamu ini ya Tuhan. Angkuh bak sang raja yang memang sudah ditakdirkan mempunyai sesuatu untuk diangkuhkan. Lha aku? Hidup saja masih numpang.
Entahlah, aku hanya merasa aku ini merugi. Susah ya jadi orang yang beruntung. Membaik setiap waktunya, setiap harinya, setiap kesempatannya. Sudahlah lupakan. Celotehan payah seorang bak ilalang yang berangan jelajahi buana.
20 April 2011
Rabu
7.58 pm
H-5 Ujian Nasional tingkat SMP/MTs
----
Teman, aku anggap ini flashback
No comments:
Post a Comment